Sabtu, 30 Oktober 2021

SIMD

NAMA : Bernadus Bayu Nugraha Saputra
KELAS : IF 21 A
NPM : 21312011



SIMD adalah singkatan dari Single Instruction, Multiple Data, merupakan sebuah istilah dalam komputasi yang merujuk kepada sekumpulan operasi yang digunakan untuk menangani jumlah data yang sangat banyak dalam paralel secara efisien, seperti yang terjadi dalam prosesor vektor atau prosesor larik. SIMD pertama kali dipopulerkan pada superkomputer skala besar, meski sekarang telah ditemukan pada komputer pribadi.

Contoh aplikasi yang dapat mengambil keuntungan dari SIMD adalah aplikasi yang memiliki nilai yang sama yang ditambahkan ke banyak titik data (data point), yang umum terjadi dalam aplikasi multimedia. Salah satu contoh operasinya adalah mengubah brightness dari sebuah gambar. Setiap pixel dari sebuah gambar 24-bit berisi tiga buah nilai berukuran 8-bit brightness dari porsi warna merah (red), hijau (green), dan biru (blue). Untuk melakukan perubahan brightness, nilai RG, dan B akan dibaca dari memori, dan sebuah nilai baru ditambahkan (atau dikurangkan) terhadap nilai-nilai R, G, B tersebut dan nilai akhirnya akan dikembalikan (ditulis kembali) ke memori.

Prosesor yang memiliki SIMD menawarkan dua keunggulan, yakni:

  1. Data langsung dapat dipahami dalam bentuk blok data, dibandingkan dengan beberapa data yang terpisah secara sendiri-sendiri. Dengan menggunakan blok data, prosesor dapat memuat data secara keseluruhan pada waktu yang sama. Daripada melakukan beberapa instruksi "ambil pixel ini, lalu ambil pixel itu, dst", sebuah prosesor SIMD akan melakukannya dalam sebuah instruksi saja, yaitu "ambil semua pixel itu!" (istilah "semua" adalah nilai yang berbeda dari satu desain ke desain lainnya). Jelas, hal ini dapat mengurangi banyak waktu pemrosesan (akibat instruksi yang dikeluarkan hanya satu untuk sekumpulan data), jika dibandingkan dengan desain prosesor tradisional yang tidak memiliki SIMD (yang memberikan satu instruksi untuk satu data saja).
  2. Sistem SIMD umumnya hanya mencakup instruksi-instruksi yang dapat diaplikasikan terhadap semua data dalam satu operasi. Dengan kata lain, sistem SIMD dapat bekerja dengan memuat beberapa titik data secara sekaligus, dan melakukan operasi terhadap titik data secara sekaligus.
Sayangnya, beberapa desainer SIMD terbentur dengan beberapa pertimbangan desain yang berada di luar kontrol mereka. Salah satu pertimbangan tersebut adalah harus menambahkan banyak register untuk menampung data yang akan diproses. Idealnya, hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan unit SIMD ke dalam prosesor agar memiliki registernya sendiri, tetapi beberapa desainer terpaksa menggunakan register yang telah ada, umumnya yang digunakan adalah register floating-point. Register floating-point umumnya memiliki ukuran 64-bit, yang lebih kecil daripada yang dibutuhkan oleh SIMD agar bekerja secara optimal, meskipun hal ini dapat mendatangkan masalah jika kode hendak mencoba untuk menggunakan instruksi floating-point dan SIMD secara bersamaan.

Pada pendesainan awal SIMD, terdapat beberapa prosesor yang khusus disiapkan untuk melakukan tugas ini, yang seringnya disebut sebagai Digital Signal Processor (DSP). Perbedaan utama antara SIMD dan DSP adalah DSP merupakan prosesor yang komplet dengan set instruksinya sendiri (yang meskipun lebih sulit digunakan), sementara SIMD hanya bergantung pada register general-purpose untuk menangani detail program, dan instruksi SIMD hanya menangani manipulasi data.

Penggunaan instruksi SIMD pertama kali dilakukan dalam superkomputer vektor dan dipopulerkan oleh Cray pada tahun 1970-an. Akhir-akhir ini, SIMD skala kecil (64-bit atau 128-bit) telah menjadi populer dalam CPU yang bersifat general purpose, yang dimulai pada tahun 1994 dengan set instruks MAX yang diaplikasikan pada Hewlett-Packard PA-RISC. Instruksi SIMD, saat ini dapat ditemukan dalam kebanyakan prosesor, seperti halnya AltiVec dalam prosesor PowerPC; Intel MMX, SSE, SSE2, SSE3, SSE4, AMD 3DNow! dalam prosesor Intel x86; VIS dalam prosesor prosesor SPARCMAX dalam Hewlett-Packard PA-RISC; MDMX serta MIPS-3D dalam MIPS serta MVI dalam prosesor DEC Alpha. Meskipun demikian, perangkat lunak pada umumnya tidak mengeksploitasi instruksi, dan bahkan instruksi ini hanya digunakan dalam aplikasi yang khusus, seperti pengolahan grafik.

Meskipun hal ini secara umum telah membuktikan bahwa sulitnya mencari aplikasi komersial yang dikhususkan untuk prosesor SIMD, ada beberapa kesuksesan yang terjadi seperti halnya aplikasi GAPP yang dikembangkan oleh Lockheed Martin. Versi yang lebih baru dari GAPP bahkan menjadi aplikasi yang dapat memproses video secara waktu-nyata (real-time) seperti halnya konversi antar bermacam-macam standar video yang (seperti konversi NTSC ke PAL atau sebaliknya, NTSC ke HDTV atau sebaliknya dan lain-lain), melakukan deinterlacing, pengurangan noise (noise reduction), kompresi video, dan perbaikan citra gambar (image enhancement).

Kamis, 14 Oktober 2021

Perkembangan Memori

Nama: Bernadus Bayu Nugraha Saputra
Npm: 21312011
Kelas: IF 21 A

Hampir sama dengan pendahulunya, memori PC100 telah membawa perubahan dalam sistem komputer. Tidak hanya prosessor berbasis Slot 1 saja yang menggunakan memori PC100, sistem berbasis Soket 7 pun diperbarui untuk dapat menggunakan memori PC100. Maka muncullah apa yang disebut dengan sistem Super Soket 7. Contoh prosessor yang menggunakan soket Super7 adalah AMD K6-2, Intel Pentium II generasi akhir, dan Intel Pentium II generasi awal dan Intel Celeron II generasi awal.

DR DRAM (~1999)





Pada tahun 1999, Rambus menciptakan sebuah sistem memori dengan arsitektur baru dan revolusioner, berbeda sama sekali dengan arsitektur memori SDRAM. Oleh Rambus, memori ini dinamakan Direct Rambus Dynamic Random Access Memory. Dengan hanya menggunakan tegangan sebesar 2,5 volt, RDRAM yang bekerja pada sistem bus 800MHz melalui sistem bus yang disebut dengan Direct Rambus Channel, mampu mengalirkan data sebesar 1,6GB per detiknya (1GB = 1000MHz). Sayangnya kecanggihan DRDRAM tidak dapat dimanfaatkan oleh sistem chipset dan prosessor pada kala itu sehingga memori ini kurang mendapat dukungan dari berbagai pihak. Satu lagi yang membuat memori ini kurang diminati adalah karena harganya yang sangat mahal.

RDRAM PC800 (~1999)







Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.

SDRAM PC133 (~1999)



Selain dikembangkannya memori RDRAM PC800 pada tahun 1999, memori SDRAM belumlah ditinggalkan begitu saja, bahkan oleh Viking, malah semakin ditingkatkan kemampuannya. Sesuai dengan namanya, memori SDRAM PC133 ini bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 7,5ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,06GB per detiknya. Walaupun PC133 dikembangkan untuk bekerja pada frekuensi bus 133MHz, namun memori ini juga mampu berjalan pada frekuensi bus 100MHz walaupun tidak sebaik kemampuan yang dimiliki oleh PC100 pada frekuensi tersebut.

SDRAM PC150 (~2000)





Perkembangan memori SDRAM semakin pesat setelah Mushkin, pada tahun 2000 berhasil mengembangkan chip memori yang mampu bekerja pada frekuensi bus 150MHz, walaupun sebenarnya belum ada standar resmi mengenai frekunsi bus sistem atau chipset sebesar ini. Masih dengan tegangan kerja sebesar 3,3 volt, memori PC150 mempunyai access time sebesar 7ns dan mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB per detiknya.

Memori ini sengaja diciptakan untuk keperluan overclocker, namun pengguna aplikasi game dan grafis 3 dimensi, desktop publishing, serta komputer server dapat mengambil keuntungan dengan adanya memori PC150.

DDR RAM (~1999)

Pada 1999 dua perusahaan besar microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock pada CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133 Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai pada kartu grafis, karena sekarang anda bias menggunakan hanya 32 MB untuk mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR RAM pada motherboardnya.

DDR SDRAM (~2000)

Masih di tahun 2000, Crucial berhasil mengembangkan kemampuan memori SDRAM menjadi dua kali lipat. Jika pada SDRAM biasa hanya mampu menjalankan instruksi sekali setiap satu clock cycle frekuensi bus, maka DDR SDRAM mampu menjalankan dua instruksi dalam waktu yang sama. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan secara penuh satu gelombang frekuensi. Jika pada SDRAM biasa hanya melakukan instruksi pada gelombang positif saja, maka DDR SDRAM menjalankan instruksi baik pada gelombang positif maupun gelombang negatif. Oleh karena dari itu memori ini dinamakan DDR SDRAM yang merupakan kependekan dari Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory.

Dengan memori DDR SDRAM, sistem bus dengan frekuensi sebesar 100-133 MHz akan bekerja secara efektif pada frekuensi 200 – 266 MHz. DDR SDRAM pertama kali digunakan pada kartu grafis AGP berkecepatan ultra. Sedangkan penggunaan pada prosessor, AMD ThunderBird lah yang pertama kali memanfaatkannya.

DDR2 SDRAM (~2003)


Ketika memori jenis DDR (Double Data Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.

Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2 adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali lipat. Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor maupun grafik.

Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Jika pada DDR kebutuhan voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt. Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.

Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu  digunakan pada beberapa perangkat antarmuka grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM. Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung DDR2.

DDR3 SDRAM (~2007)


DDR3 ini memiliki kebutuhan daya yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsusmsi daya yang diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR 2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau. Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada clock 400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200- 533 MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe dari DDR3 yang memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal tahun 2005. Namun, produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007 bersamaan dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM.

DDR4 SDRAM(~2014)

 
Keuntungan utama DDR4 dibandingkan pendahulunya, DDR3, yaitu kepadatan modul yang lebih tinggi dan kebutuhan tegangan yang lebih rendah, ditambah dengan kecepatan transfer data rate yang lebih tinggi. Standar DDR4 memungkinkan DIMM dengan kapasitas hingga 64 GiB, dibandingkan dengan DDR3 maksimum 16 GiB per DIMM. Karena konsumsi daya meningkat linear dengan kecepatan, pengurangan kebutuhan tegangan memungkinkan operasi kecepatan yang lebih tinggi tanpa tambahan daya dan juga tambahan pendinginan.

DDR4 beroperasi pada tegangan antara 1,2 V dan 1,4 V dengan frekuensi antara 800 dan 2133 MHz (DDR4-1600 hingga DDR4-4266), lebih rendah jika dibandingkan dengan DDR3 yang frekuensinya antara 400 dan 1067 MHz dan kebutuhan tegangan 1,5 atau 1,65 V. Karena sifat DDR, kecepatan biasanya diiklankan sebagai kelipatan dari angka-angka ini (DDR3-1600 dan DDR4-2400 yang paling umum, dan dengan DDR4-3200 dan DDR4-4800 yang tersedia dengan biaya lebih tinggi). Meskipun standar tegangan rendah belum selesai (pada Agustus 2014), diantisipasi bahwa DDR4L (tegangan rendah) akan berjalan pada tegangan 1,05 V, dibandingkan dengan standar tegangan rendah DDR3 (DDR3L) yang membutuhkan 1,35 V untuk beroperasi.

DDR5 SDRAM (~2019)

DDR5 DRAM hampir tiba, dengan sebagian besar pengembang DRAM menjanjikan produk pengiriman pada tahun 2020. Namun, bahkan jika kita melihat beberapa chip DDR5 pada tahun 2019, mereka kemungkinan tidak akan diproduksi secara massal setidaknya sampai tahun 2020 ketika CPU mobile dan desktop juga akan mulai mendukung DDR5.

DDR5 direncanakan akan mengurangi konsumsi daya, namun akan menggandakan bandwidth dan kapasitasnya dibandingkan dengan DDR4 SDRAM. Perusahaan SK Hynix mengatakan bahwa mereka telah berhasil menurunkan tegangan operasi dari 1.2V ke 1.1V, yang, jika dikombinasikan dengan proses baru, menyebabkan pengurangan konsumsi daya 30 persen dibandingkan dengan chip DDR4.

Tawaran baru ini mendukung kecepatan transfer data hingga 5.200 Mbps, yang 60 persen lebih cepat dari laju transfer data pada generasi sebelumnya yaitu 3.200 Mbps. Itu berarti chip dapat memproses data 41,6 GB per detik.

Menurut data IDC yang dikutip oleh pengumuman SK Hynix, permintaan untuk DRAM DDR5 diperkirakan akan mencapai 25 persen dari total pasar DRAM pada 2021 dan 44 persen pada 2022.

EVOLUSI MODUL

Selain mengalami perkembangan pada sisi kemampuan, teknik pengolahan modul memori juga dikembangkan.

SIMM

Kependekan dari Single In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada salah satu sisi sirkuit PCB. Memori jenis ini hanya mempunyai jumlah kaki (pin) sebanyak 30 dan 72 buah.

SIMM 30 pin berupa FPM DRAM, banyak digunakan pada sistem berbasis prosessor 386 generasi akhir dan 486 generasi awal. SIM 30 pin berkapasitas 1MB, 4MB dan 16MB. Umum digunakan pada memori di tahun 80an hingga 90an

Sedangkan SIMM 70 pin dapat berupa FPM DRAM maupun EDO DRAM yang digunakan bersama prosessor 486 generasi akhir dan Pentium. SIMM 70 pin diproduksi pada kapasitas 4MB, 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB.

RIMM/SORIMM

RIMM dan SORIMM merupakan jenis memori yang dibuat oleh Rambus. RIMM pada dasarnya sama dengan DIMM dan SORIMM mirip dengan SODIMM.

Karena menggunakan teknologi dari Rambus yang terkenal mengutamakan kecepatan, memori ini jadi cepat panas sehingga pihak Rambus perlu menambahkan aluminium untuk membantu melepas panas yang dihasilkan oleh memori ini. Jenis ini digunakan pada berbagai platform Intel Pentium 4 sekitar tahun 2000-2002.

DIMM

Kependekan dari Dual In-Line Memory Module, artinya modul atau chip memori ditempelkan pada kedua sisi PCB, saling berbalikan. Memori DIMM diproduksi dalam 2 bentuk yang berbeda, yaitu dengan jumlah kaki 168 dan 184.

DIMM 168 pin dapat berupa Fast-Page, EDO dan ECC SDRAM, dengan kapasitas mulai dari 8MB, 16MB, 32MB, 64MB dan 128MB. Sementara DIM 184 pin berupa DDR SDRAM. Mayoritas RAM saat ini menggunakan DIMM.

SODIMM

Kependekan dari Small outline Dual In-Line Memory Module. Memori ini pada dasarnya sama dengan DIMM, namun berbeda dalam penggunaannya. Jika DIMM digunakan pada PC, maka SO DIMM digunakan pada laptop/notebook.

SODIMM diproduksi dalam dua jenis,jenis pertama mempunyai jumlah kaki sebanyak 72, dan satunya berjumlah 144 buah

Read Only Memory (ROM)

Read Only Memory (ROM) adalah suatu himpunan dari chip yang berisi bagian dari sistem operasi yang mana dibutuhkan pada saat komputer dinyalakan. ROM juga dikenal sebagai suatu firmware. ROM tidak bisa ditulisi atau diubah isinya oleh pengguna. ROM tergolong dalam media penyimpanan yang sifatnya non volatile. Chip ROM datang dari pabriknya dengan program atau instruksi yang sudah disimpan di dalamnya. Satu-satunya cara untuk mengganti kontennya adalah dengan mencopotnya dari komputer dan menggantinya dengan ROM yang lain. Chip ROM dapat berisi program yang sering digunakan, seperti rutin-rutin komputasi untuk menghitung akar suatu bilangan dan lain sebagainya.

Penggunaan dari ROM ini contohnya adalah sebagai media penyimpanan dari BIOS (Basic Input-Output System) yang diuat oleh pabriknya. BIOS merupakan bagian yang sangat kritis dari suatu sistem operasi, yang mana fungsinya memberi tahu komputer bagaimana caranya mengakses disk drive. Ketika komputer dinyalakan, RAM masih kosong dan instruksi yang ada pada ROM BIOS lah yang digunakan oleh CPU untuk mencari disk drive yang berisi file-file utama dalam sistem operasi. Komputer lalu memindahkan file-file tersebut ke dalam RAM dan kemudian menjalankannya.
Ada tiga variasi dari ROM, yaitu PROM, EPROM, dan EEPROM.

PROM (Programmable Read Only Memory).

Chip PROM adalah suatu chip yang kosong yang mana program dapat dituliskan ke dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus. Chip PROM dapat diprogram sekali dan biasanya digunakan oleh pabrik sebagai control device di dalam produk-produknya.

EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory).

EPROM mirip dengan PROM, tetapi program dapat dihapus dan program yang baru bisa dituliskan ke dalamnya dengan menggunakan suatu peralatan khusus yang menggunakan sinar ultraviolet. EPROM digunakan untuk controlling device, seperti robot dan sebagainya.

EEPROM (Electronic Erasable Programmable Read Only Memory).

Chip EEPROM dapat diprogram ulang dengan menggunakan suatu electric impulses yang khusus. Mereka tidak perlu dicabut atau diubah.

Senin, 04 Oktober 2021

Perekembangan Mesin Plotter

 

Pengertian Ploter Beserta Fungsi, Cara Kerja Dan Jenis-Jenis Ploter

Nama: Bernadus Bayu Nugraha Saputra

Npm: 21312011

Kelas: IF 21 A

Jurusan: http://informatika.teknokrat.ac.id/

Fakultas: https://ftik.teknokrat.ac.id/

Universitas: https://teknokrat.ac.id/

Plotter? Mungkin istilah Plotter masih asing di telinga kita. Plotter merupakan printer, namun printer jenis masih jarang di temui pada tempat print dan fotokopi.Mengapa dikataan plotter sama dengan mesin printer pada umumnya? Karena jika dlihat sisi fungsi dan cara kerjanya itu sama dengan mesin printer yaitu mencetak gambar dari data masukan.

Selain ukurannya yang lebih besar dari pada printer pada umumnya, plotter juga merupakan printer dengan kemampuan untuk print dalam skala yang besar. Maka dari itu plotter masih jarang di jumpai karena tidak terlalu sering di gunakan orang dan plotter biasanya banyak digunakan oleh orang yang menggeluti profesi di bidang arsitektur.

Untuk lebih jelasnya, Yuk simak ulasan dibawah ini mengenai plotter dan fungsinya. Agar kamu tidak heran apa sih gunanya ketika menemukan plotter pada tempat print atau fotokopi.


Pengertian Plotter

Apa itu PlotterPlotter adalah Printer grafis yang menggunakan pena-pena tinta untuk menggambar , plotter juga merupakan perangkat keras output pertama yang dapat mencetak gambar dengan ukuran gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering. Adapun pengertian lain dari plotter adalah sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan.

Plotter merupakan jenis printer khusus yang dirancang untuk menghasilkan output komputer yang berupa gambar ataupun grafik. Dengan menghubungkan plotter yang ada pada sistem komputer, maka berbagai bentuk gambar dapat ditampilkan secara prima. Landscape-arsitektur banyak menggunakan plotter untuk menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan efek dari segala kegiatan yang ada.

Head pada plotter terdiri dari beberapa buah pena berwarna yang secara terus-menerus akan bergerak keatas kertas gambar untuk menghasilkan gambar yang sebelumnya telah dirancang pada sistem komputer. Pada dasarnya, bagian yang ada didalam plotter terbagi menjadi dua, yaitu drum-ploter dan table-top-plotters (flatbad).

Flatbad plotter yang dilengkapi dengan pena ataupun gantungan pena yang akan selalu bergerak menyelusuri permukaan kertas untuk menghasilkan gambar.

Plotter terdiri dari berbagai macam, yaitu:
1.Inkjet Plotters
2.Plotter Gerber Infinit
3. Plotter Mechano
4. Plotter Final

Plotter memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:

Kelebihan plotter adalah :

  1. Plotter dapat mencetak halaman kerja dengan skala yang besar.
  2. Pemapatan dari head plotter lebih teratur dan merapat sehingga hasil dari cetakan plotter lebih bagus dan tidak mudah pecah.
  3. Dalam plotter pena proses pengerjaan atau dalam proses pencetaknya menggunakan teknik line per line hingga membentuk daerah arsir yang merapat dan juga cetakan yang dihasilkan pastinya lebih bagus.
  4. Dalam plotter pemotong kelebihanya dapat sekaligus mencetak pola seperti bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri pakaian, dimana fungsi plotter untuk memotong pola atau bahan sekaligus.
  5. Memiliki port dan slot memory atau media penyimpanan seperti memory micro yang langsung dapat diintegrasikan dengan plotter tanpa melakukan kerja dikomputer. Dan sampai saat ini sudah ada plotter yang memiliki LCD yang melekat pada bagian depan plotter sehingga dapat memudahkan user atau pengguna ketika memilih objek yang akan dicetak tanpa menggunakan kerja dari komputer.

Kelemahan plotter adalah :

  1. Karena hasil cetakan plotter rata-rata menghasilkan hasil yang memuaskan, otomatis waktu pengerjaan yang dibutuhkan juga relatif lambat, terutama pada plotter pena yang dalam pengerjaanya membuat arsiran-arsiran pada sebuah kertas format lebar  merapat sehingga dapat membentuk suatu karakter.
  2. Ada beberapa jenis plotter seperti ploter thermal dan juga plotter pena yang cepat mengalami panas terutama pada pin dan juga pena yang digunakan untuk mencetak pada plotter.
  3. Sulit untuk mencetak format kertas yang ukuranya lebih kecil dan juga hasilnya tidak memuaskan.
  4. Mudah menghabiskan tinta pada ink jet plotter karena mencetak dalam format ukuran yang lebar.
  5. Spare part dan accesoriess yang dimiliki oleh plotter memiliki harga yang cukup relatif mahal.

Fungsi Plotter

Mengacu pada pengertian plotter yang merupakan printer grafis, maka fungsi plotter tidak jauh beda dengan printer yaitu untuk mencetak gambar, namun bedanya plotter untuk mencetak gambar yang berukuran besar dan luas seperti ukuran gambar arsitektur engginering. Kertas yang dipergunakan juga lebih besar dari kertas biasanya yang ada pada printer.

Plotter sering kali digunakan untuk membuat peta, gambar-gambar arsitektur ataupun ilustrasi tiga dimensi yang biasanya berukuran terlalu besar bagi printer dan dapat menghasilkan grafik atau gambar dengan kualitas tinggi dan berwarna. Plotter merupakan suatu alat pencetak gambar vector dalam wujud suatu ‘plot’ grafik.

Dengan berkembangnya kualitas pencetak (printer), serta meningkatnya kemampuan prosesor dan memori komputer, penggunaan plotter menurun secara drastis, digantikan oleh plotter versi baru yang bisa dibilang hanya versi besar pencetak yang sudah ada seperti pencetak inkjet atau toner-based. Tipe plotter yang utama digunakan adalah pen plotter.

Plotter kini digunakan pada gambar teknik serta aplikasi CAD, karena kemampuannya bekerja pada ukuran kertas yang besar dengan tetap menjaga resolusi yang tinggi. Dengan menggantikan penanya dengan cutter, plotter juga bisa digunakan untuk menggunting pinggiran dengan akurat serta dapat membentuk suatu pola.


Cara Kerja Plotter

Cara kerja plotter sama saja dengan printer untuk mencetak gambar, hanya yang membedakan adalah dari segi ukuran saja yang jauh lebih lebar dibanding dengan kertas printer dan ukuran yang dihasilkan oleh plotter yang  dapat menyelesaikan ukuran blueprint sebuah bangunan arsitek / engineering.

Jenis-Jenis Plotter

Jenis Plotter berdasarkan prinsip kerjanya terbagi menjadi :

1.Plotter Pena

Plotter Pena merupaka plotter yang digunakan dengan cara kerja menggunakan media seperti halnya pena yang satu atau beberapa, yang mana pena tersebut memiliki warna-warna yang telah diberi, dan plotter pena biasanya digunakan untuk mencetak kedalam bentuk kertas atau juga dapat digunakan untuk mencetak dalam bentuk plastic yang transparan.

Namun pada dasarnya plotter jenis  ini menghasilkan sebuah garis- garis, yaitu ketika proses pembuatan gambar pada kertas ataupun pada plastic transparan, pena ini akan membentuk sebuah garis yang continue.


2. Plotter Elektrostatis

Pada jenis plotter yang satu ini kertas diletakkan pada sebuah tempat datar seperti meja, lalu hasil cetakannya dibuat dengan prinsip kerja seperti mesin fotocopy yaitu dengan memberi tegangan listrik pada kertas.

Lalu dengan tegangan listrik tersebut maka akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta tersebut kemudian dicairkan dengan pemanasan. Untuk ukuran kualitas , plotter elektrostatis tidak sebagus plotter pena,tetapi kecepatannya lebih tinggi dibandingkan dengan plotter pena.

3. Plotter Thermal

Plotter Thermal merupakan plotter yang bekerja dengan cara menggunakan suatu pin yang mana pin tersebut akan dibentuk secara elektronis yang berguna untuk memanaskan pin yang kemudian pin tersebut akan diletakkan kembali pada sebuah media yang mudah terkena panas, lalu dari proses itulah akan terbentuk sebuah gambar.

Nah proses ini juga sebagai bentuk media untuk membuat cetakan kedalam bentuk kertas ataupun dalam bentuk film buram. Jenis Plotter dari perkembangannya ada 2 jenis, yaitu:

1. Plotter Pemotong
Plotter jenis ini berfungsi untuk memotong vinyl, karet, gabus, dll. Ploter ini biasanya digunakan pada industri sepatu atau industri pakaian untuk membuat pola sekaligus memotongnya.
Pemanfaatannya dapat digunakan pada industri sepatu atau industri pakaian, dimana plotter ini berguna untuk memotong pola atau bahan sekaligus.

2. Plotter Format Lebar


Plotter format lebar biasanya digunakan oleh perusahaan grafis karena  plotter ini mampu membuat cetakan berwarna yang sangat lebar. Sehingga banyak di pakai oleh seniman grafis. Teknologi yang digunakan pada plotter ini dapat menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.


Nah sudah tau kan apa itu plotter dan fungsinya. Semoga denga ulasan di atas kamu dapat mengenal plotter lebih dalam lagi. Terimakasih 🙂

DEFINISI DAN PERBEDAAN ANTARA THREADS DAN PROCESSE

Nama: Bernadus Bayu Nugraha Saputra Kelas: IF 21 A Npm: 21312011 Jurusan:  http://informatika.teknokrat.ac.id/ Fakultas: https://ftik.teknok...